Sebagai konsultan penyelesaian masalah, Polres Mabar berhasil mendamaikan 2 Kelompok warga yang bertikai

Sebagai konsultan penyelesaian masalah, Polres Mabar berhasil mendamaikan 2 Kelompok warga yang bertikai

Tribratanewsmanggaraibarat.com - Pasca terjadinya perkelahian antara pekerja proyek asal Manggarai dan pekerja asal Sumba Barat Daya yang sama-sama bekerja pada perusahaan pembangunan hotel Ayana resor Labuan Bajo, Kepolisian Resor Manggarai Barat (Polres Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pertemuan di Aula Mapolres Manggarai Barat yang bertujuan untuk memediasi dan mendamaikan kedua belah pihak agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Minggu (3/12/2017).

Sebagai konsultan penyelesaian masalah dalam hal ini Polres Mabar memfasilitasi kedua kelompok yang bertikai yang mana kedua belah pihak bersepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan guna bermufakat untuk berdamai tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Kasat Sabhara Polres Mabar, IPTU Markus Malik, Kanit SPKT II Polres Mabar, BRIPKA Farhan Wijaya, Perwakilan dari Perusahaan, Muhktaris Samsi, sebanyak 51 warga Manggarai Barat dan sebanyak 31 Warga Sumba Barat Daya.

Kasat Sabhara Polres Manggarai Barat, IPTU Markus Malik. mengatakan, tujuan dari acara kegiatan ini adalah untuk membahas permasalahan sekaligus sebagai sarana mediasi terkait kejadian yang terjadi pada Sabtu malam (2/12/2017) lalu. Di mana saat itu salah seorang warga asal Sumba Barat Daya memukul salah satu warga asal Manggarai yang mengakibatkan terjadinya reaksi dari masing-masing kelompok dari kedua belah pihak.

Adapun hasil dari mediasi tersebut, sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, Polres Mabar berhasil memediasi kedua kelompok tersebut dan menghasilkan kesepakatan bersama antar kedua belah pihak yang bertikai tanpa paksaan dari pihak lain yakni, satu kata mufakat untuk berdamai dan saling memaafkan yang dituangkan dalam pembuatan surat pernyataaan untuk tidak mengulangi lagi pertiakan ini.

Pada kesempatan itu, IPTU Markus Malik meminta kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk tidak cepat terpancing dan terprovokasi sehingga dapat memperkeruh situasi. Diharapkan melalui kegiatan ini, tali silaturahmi antara warga Manggarai dengan Sumba kembali terjalin dengan baik dan rasa kasih sayang antar sesama kembali tumbuh, sehingga wilayah Manggarai Barat selalu aman, tertib dan damai.

“Agar permasalahan ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri yang nantinya akan membuat kalian menyesal dikemudian hari, mari kita bersatu dan saling menghargai satu sama lainnya sehingga kedepannya tidak lagi terjadi masalah yang akan merugikan diri kita sendiri maupun orang lain”, ujar IPTU Markus.[ory]