Tangkal Radikalisme, Kapolres Mabar Usulkan Bentuk FKUB di Tingkat Desa
Tribratanewsmanggaraibarat.com- Kapolres Mabar AKBP Julisa Kusumowardono S.IK, M.Si mengajak para pemuda untuk menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila yang kini sedang dihantam isu radikalisme dan politik identitas.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam forum Dialog Membangun Kerukunan Umat Beragama di Aula Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (16/05/19) Pagi
Acara tersebut diselenggarakan Kemenag Provinsi NTT dengan tajuk ‘Merajut Persaudaraan Sejati Demi Meningkatkan Toleransi dan Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat’.
Lebih lanjut, AKBP Julisa mengatakan maraknya penyebaran hoax dan ujaran kebencian telah berakibat buruk terhadap kentrataman masyarakat.
“Penyebaran Hoax dan Hate Speech (ujaran kebencian) sudah menganggu toleransi bahkan mengancam kerukunan umat beragama, oleh karenanya masyarakat perlu memanfaatkan media sosial lebih bijak” Ungkap Julisa.
Mengatasi hal tersebut, Julisa menganggap diskusi dan membentuk forum komunikasi umat beragama (FKUB) sampai ke tingkat desa merupakan upaya penting untuk meredam isu SARA.
“Kita harus aktif mengadakan kegiatan sosial dan penanaman kebaikan kepada masyarakat dan tak kalah penting yakni membentuk FKUB tingkat desa serta menghidupkan komunikasi pemuda lintas agama” terang Julisa.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi NTT Marselinus menyebut pihaknya tahun ini meluncurkan ide baru yakni moderasi agama untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi dan arus globalisasi yang bisa menggerus pesan dasar dari agama itu sendiri.
“Adanya globalisasi agama erat kaitannya dengan mendewakan ilmu pengetahuan akal budi tanpa memperhatikan pesan asli dari agama itu sendiri, oleh karena itu kita harus antisipasi agar tak timbul paksaan dari orang lain untuk mengikuti kondisi tertentu yang dapat memicu konflik agama” Ucap Marselinus
Lebih jauh, Marselinus mengatakan pada Mei 2020 Kemenag Provinsi NTT akan menggelar Pesparani (Pesta Paduan Suara Gereja Katolik) di Kota Kupang, NTT.
“Saya berharap kita sebagai tuan rumah wajib melayani dengan baik dan sepenuh hati agar para tamu atau peserta PESPARANI dapat merasakan kenyamanan serta indahnya toleransi masyarakat NTT” Lanjut Marselinus.
Turut hadir pada acara tersebut, Pengurus MUI Mabar Muhammad Yasin S. Pd, Pastor Paroki Gereja Roh Kudus Rm. Richard Manggu Pr, dan Para Perwakilan Pemuka Agama Katholik, Tokoh Agama Islam dan tokoh Agama Budha Kabupaten Mabar.