Polres Manggarai Barat Sterilisasi Gereja di Kota Labuan Bajo, Anjing Pelacak Dikerahkan

Polres Manggarai Barat Sterilisasi Gereja di Kota Labuan Bajo, Anjing Pelacak Dikerahkan

Tribratanewsmanggaraibarat.com-Polres Manggarai Barat melakukan sterilisasi Gereja menjelang ibadah malam Natal. Anjing pelacak diterjunkan dalam sterilisasi tersebut.

Dari pantauan, sterilisasi dilakukan di Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, pada Kamis (24/12/2020) pukul 13.30 Wita. Selanjutnya dilakukan sterilisasi ke 4 Gereja lainnya yakni Gereja Roh Kudus Labuan Bajo, Gereja GMIT Gunung Salmon Labuan Bajo, Gereja GPdI Bukit Sion Labuan Bajo dan Gereja Stasi Marombok. Proses sterilisasi Gereja dipimpin oleh Kasat Samapta Polres Manggarai Barat IPTU Markus Malik.

Personel unit K-9 atau anjing pelacak tampak berkeliling di setiap sudut Gereja tersebut. Terlihat juga personel yang membawa metal detector.

Sementara itu, jemaat tidak diperbolehkan masuk gereja selama proses sterilisasi. Proses sterilisasi berlangsung selama 15 menit.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si. melalui Kabag Ops Polres Manggarai Barat AKP Roberth M. Bolle mengatakan proses sterilisasi ini akan dilakukan di sejumlah Gereja di Kota Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Ia menyebut proses sterilisasi Gereja dilakukan untuk memastikan perayaan ibadah Misa Natal berjalan aman dan nyaman.

“Kami Polres Manggarai Barat melalukan koordinasi dan komunikasi dengan Gereja di wilayah Kota Labuan Bajo untuk melalukan pengecekan Gereja supaya kegiatan rangkaian Natal berjalan aman, damai, tenang, nyaman dan sehat. Jadi seluruh Gereja–Gereja akan kita lakukan sterilisasi baik menggunakan anjing pelacak dan rekan–rekan dari Gegana Brimob Subden 4 Den B Labuan Bajo,” ujarnya.

Selain itu, AKP Roberth M. Bolle mengatakan sejumlah Polisi disiagakan di setiap Gereja di Kabupaten Manggarai Barat. Ia berharap para personel Polri bisa bersinergi dengan pihak Gereja dalam mengamankan perayaan Natal.

“Jadi, Kita membuat pos pam dan pos pelayanan dan juga ploting personel di Gereja–Gereja. Yang tentu bukan hanya kita saja, juga pihak Gereja lakukan pengamanan internal. Jadi kita bisa melalukan kerja sama pengamanan di seluruh Gereja,” tuturnya.

“Selain sterilisasi dan pengamanan, pihaknya juga tetap memberikan arahan mengenai Protokol Kesehatan dengan 3M yaitu Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci Tangan dengan sabun pada air yang mengalir atau Menggunakan Hand Sanitizer, semua ini kita lakukan agar dalam pelaksanaan ibadah nanti tidak terjadi penularan Covid-19 di bumi Komodo yang kita cintai,” tambahnya. *[RS]*