Polisi Periksa Dua Orang Saksi Terkait Peristiwa Speedboat Meledak di Labuan Bajo
Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Penyidik Satuan Polairud Polres Manggarai Barat memeriksa dua orang saksi terkait peristiwa kapal cepat atau speedboat bernama Ocean Queen yang meledak saat berlabuh di perairan Pulau Bajo, Manggarai Barat, NTT.
"Dua orang saksi yakni seorang nakhoda dan manajer speedboat Ocean Queen," kata Kapolres Mabar, AKBP Christian Kadang, S.I.K., melalui Kasat Polairud, AKP I Wayan Merta pada Selasa (03/09/2024) sore.
Kasat Polairud menjelaskan proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengumpulkan data melalui keterangan saksi.
Menurutnya, penyidik kepolisian juga akan meminta keterangan langsung dari korban terkait peristiwa ledakan speedboat yang berukuran 16 Gross Tonnage (GT) itu.
"Kami akan meminta kesaksian korban, namun untuk sementara korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis di rumah sakit," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan peristiwa naas itu terjadi pada Jumat (30/08/2024) malam. Saat itu, diketahui sebuah speedboat Ocean Queen meledak saat tengah berlabuh di perairan Labuan Bajo.
Lokasinya di sebelah barat Pulau Flores pada titik koordinat 8°08°29'337"LS - 119°52'363"BT tepatnya di perairan Pulau Bajo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
"Ledakan itu menyebabkan speedboat mengalami kerusakan yang cukup parah hingga mengakibatkan bangunan atas terpental dan jatuh ke bagian samping kapal yang mengakibatkan kapal miring dan tenggelam pada kedalaman 5-6 meter. Kerugian ditaksir mencapai 5 miliar rupiah," ungkap Kasat Polairud.
Lanjutnya, Seorang anak buah kapal (ABK) di Speedboat Ocean Queen menjadi korban dalam kejadian itu. Korban mengalami luka bakar serius akibat ledakan tersebut.
"Satu orang ABK mengalami luka bakar sekitar 20 persen. Korban berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk dilakukan tindakan medis," ujarnya.
Usai kejadian, Polres Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, KSOP Labuan Bajo, Basarnas, dan unsur tanggap darurat lainnya di Labuan Bajo langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan Unit Jibom Detasemen Gegana Brimob Labuan Bajo juga dikerahkan untuk mengindentifikasi adanya bahan peledak.
"Kami melakukan penyisiran dan pencarian di tempat kejadian. Tujuannya, memastikan tidak ada area yang terlewat dalam upaya penyelamatan ini. Tim Jibom Brimob dan Indentifikasi Polri ikut diturunkan, namun tidak ditemukan bahan peledak," sebut Mantan Kasi Propam itu.
Dugaan sementara, ledakan kapal cepat itu terjadi akibat tersulut api rokok. Sebab, genset dan mesin speedboat saat kejadian dalam kondisi mati.
"Tidak ada kepulan asap dalam ledakan itu. Dugaan awal penyebab adalah akumulasi uap mudah terbakar yang kemungkinan dipicu oleh rokok," terangnya.**#