Operasi Keselamatan, Polisi Temukan Banyak Pengendara Tidak Menggunakan Helm SNI
Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Operasi Keselamatan Turangga 2024 dinyatakan telah berakhir. Sebelumnya, operasi itu dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, 4-17 Maret 2024.
Selama masa operasi tersebut, Satlantas Polres Manggarai Barat berhasil mengungkap sejumlah pelanggaran dan memberikan teguran kepada 86 pengendara.
Pelanggar yang tidak menggunakan Helm Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi salah satu fokus utama dalam operasi ini, dengan total 56 teguran diberikan kepada pengendara yang tidak mematuhi aturan tersebut.
Selain itu, sebanyak 6 pengendara juga mendapat teguran karena berboncengan lebih dari satu saat berkendara, tindakan yang sangat membahayakan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
Adapun pelanggaran lainnya yaitu menggunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi dan teknis (Spektek) atau sering disebut knalpot brong sebanyak 3 pelanggar.
Penggunaan knalpot yang tidak sesuai spektek bukan hanya melanggar peraturan, tetapi juga dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar.
Kapolres Mabar, AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., melalui Kasat Lantas, AKP Kaha Rudin, S.H., mengatakan bahwa Operasi Keselamatan Turangga 2024, menjadi bukti komitmen Polres Manggarai Barat dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas demi menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya.
"Dalam operasi kali ini, petugas lebih banyak mengedepankan imbauan dan edukasi terkait aturan dalam berlalulintas, sedangkan penilangan diberikan kepada pengendara yang secara kasat mata bisa membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain saat berada di jalan raya," kata Kasat Lantas saat dikonfirmasi pada Senin (18/03/2024) siang.
Operasi keselamatan tahun ini dikatakan berhasil karena angka kecelakaan nihil. Sebab tujuan utama dalam operasi tersebut, adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menurunnya angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas sehingga tercipta kamseltibcarlantas.
"Kami berharap dampak dari operasi ini menunjukkan masyarakat Manggarai Barat semakin tertib dalam berkendara, ini semua untuk keselamatan diri dan orang lain," ungkap Perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi itu.
Meskipun operasi ini telah berakhir, upaya penegakan hukum dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas akan terus dilakukan guna menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi seluruh masyarakat Manggarai Barat khususnya di kota pariwisata super premium Labuan Bajo.
"Kami akan terus mengimbau masyarakat agar tetap disiplin dan patuh dalam berlalulintas. Ingat, keselamatan dalam berlalulintas itu sangat penting karena awal mula kecelakaan berawal dari pelanggaran lalu lintas," pungkasnya.**#