Hadiri Diskusi Publik Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini Yang di Katakan Oleh Kasat Reskrim.

Hadiri Diskusi Publik Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini Yang di Katakan Oleh Kasat Reskrim.

Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Permasalahan kekerasan terhadap Perempuan dan anak di Indonesia lebih khusus Kabupaten Manggarai Barat saat ini menjadi isu hangat yang diperbincangkan oleh khalayak umum. Begitu juga bagi Pers di Kabupaten Manggarai Barat yang mengangkat isu tersebut sebagai topik diskusi pada puncak Hari Pers Nasional, di Lantai 7 Zasgo Mart Labuan Bajo, Kamis (9/2/2023). 

Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M.Si yang diwakili oleh Kasat Reskrim AKP Ridwan, S.H, hadir sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. 

Dalam pemaparannya, AKP Ridwan menjelaskan permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya peran orang tua, kurangnya edukasi, cara berpikir yang kurang tepat, lingkungan dan kondisi wilayah yang sangat mendukung terjadinya kasus ini. 

Selain itu, adanya faktor yang mejadi kendala dalam proses pemeriksaan korban antara lain, sulit berkomunikasi dengan korban, identitas korban tidak lengkap serta akses atau medan yang ditempuh cukup jauh. Sedangkan untuk terlapor tidak kooperatif saat di lakukan pemeriksan. Sementara itu saksi yang dipanggil tidak bersedia untuk memberikan keterangan. 

Ditambahkan, selama tahun 2021 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan sebanyak 39 kasus, sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 49 kasus yang dilaporkan ke Polres Manggarai Barat.

“Diantara jumlah kasus yang terjadi, kasus yang paling menonjol adalah kasus penganiayaan terhadap perempuan dan anak yaitu sebanyak 39 kasus,” beber AKP Ridwan. 

Untuk mencegah hal ini, AKP Ridwan mengatakan pentingnya kerja sama antara instansi pemerintah terkait dalam memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada anak-anak dan keluarga tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Selain itu juga, mengubah mindset lingkungan sekitar yang mewajarkan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta menanamkan dalam diri untuk mencintai diri sendiri. 

“Kita harapkan kerja sama semua pihak dalam meminimalisir kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Manggarai Barat,” tutupnya.