Cuaca Buruk, Polres Mabar Berserta Jajaran Intens Ingatkan Warga

Cuaca Buruk, Polres Mabar Berserta Jajaran Intens Ingatkan Warga

Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama sepekan kedepan (6-12 Februari 2023).

Berdasarkan perkiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi “SIAGA” potensi dampak hujan lebat periode tanggal 6 - 7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah Indonesia antara lain Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur. 

Berkaitan dengan deteksi cuaca ekstrim oleh BMKG, Kepolisian Resor Manggarai Barat beserta jajarannya intens mengimbau masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat untuk selalu waspada. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh Satuan Polisi Perairan Polres Manggarai Barat yang memberikan imbauan kepada masyarakat nelayan maupun pelaku pariwisata di Labuan Bajo. 

Selain itu, hal yang sama juga dilakukan oleh para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas lewat mimbar gereja maupun disampikan secara langsung. 

Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto, S.I.K, M.Si melalui Kasi Humas Iptu Eka Dharma Yudha mengungkapkan, langkah yang diambil oleh Polri merupakan perpanjang tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. 

“Selain perpanjang tangan pemerintah, ini merupakan bentuk pelayanan Polri secara langsung kepada masyarakat,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Iptu Eka menyampaikan, Berdasarkan siaran Pers BMKG (5/2/2023) Pemerintah Daerah dan masyarakat diimbau untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang. Cuaca esktrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Menurutnya, BMKG telah memprediksi tiga bibit siklon masing-masing, Bibit Siklon Tropis 94S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb. Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori sedang.

Kedua, Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb. Sistem ini bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah. 

Dan ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb. Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah. 

"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," ungkap Iptu Eka mengutip pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/2/2023). 

Oleh karena, Iptu Eka berharap masyarakat lebih waspada dalam menyikapi cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini terjadi.