Polisi Bantu Wisatawan Korban Kebakaran Kapal di Labuan Bajo Urus Dokumen Berharga
Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Musibah kebakaran kapal wisata KLM. Sea Safari VII yang terjadi di perairan Pulau Penga, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Kamis (02/05/2024) pagi, membuat para korban yang merupakan wisatawan itu harus rela kehilangan beberapa barang berharga, tidak terkecuali sejumlah dokumen penting.
Terkait kondisi tersebut, Polres Manggarai Barat membuka pelayanan kepada para korban yang memerlukan dokumen pendukung pengurusan barang yang hilang dalam insiden tersebut.
Kapolres Mabar, AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M. mengatakan pihak kepolisian menyambangi langsung hotel yang disediakan untuk para korban kebakaran kapal naas itu demi melakukan pendataan dokumen wisatawan yang hangus terbakar.
Polisi, lanjut Kapolres Mabar, membantu para wisatawan itu dalam mengurus surat kehilangan dokumen dan barang berharga atau Laporan Kehilangan Barang (LKB).
"Polres Manggarai Barat hadir langsung untuk melayani wisatawan yang menjadi korban kebakaran dalam rangka pembuatan surat kehilangan barang elektronik, pakaian, buku paspor, dan dokumen penting lainnya," kata Kapolres Mabar pada Jumat (03/05/2024) malam.
Alumni Akpol 2004 itu menerangkan, setidaknya ada 15 orang wisatawan mancanegara dan seorang wisatawan domestik (WNI) yang melakukan pengurusan dokumen penting tersebut.
"Dokumen ini dibutuhkan oleh para wisatawan itu agar dapat kembali ke negara asalnya dan juga untuk mengklaim asuransi barang berharga yang ikut terbakar. Jadi, ini sebagai salah satu bentuk pelayanan kepolisian dalam mendukung pariwisata super premium di Labuan Bajo," ungkapnya.
Kapolres Mabar menambahkan, kapal naas itu terbakar sekitar pukul 08.20 Wita pada Kamis pagi. Diduga api tersebut berasal dari kebocoran pipa bahan bakar minyak (BBM) yang menetes mengenai generator mesin.
"Dugaan sementara api tersebut berasal dari pipa minyak yang bocor. Untuk penyebab pasti kebakaran kapal tersebut, masih dalam proses penyelidikan oleh tim gabungan dari KSOP Labuan Bajo, Polairud dan Lanal Labuan Bajo," jelas Mantan Kapolres Alor itu.
Lokasinya di sebelah barat Pulau Flores pada titik koordinat 8°36'53.2"S - 119°36'23.9"E atau 20 Nautical Mile (Mil Laut) Selatan dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo tepatnya di perairan Pulau Penga Kecil, Labuan Bajo.
Lanjut Kapolres Mabar, para penumpang terdiri dari 12 orang perempuan dan 21 orang pria termasuk satu orang anak kecil. 32 orang penumpang dilaporkan selamat, namun seorang anak buah kapal (ABK) mengalami luka bakar dan harus dirawat di rumah sakit.
"Dari semua penumpang yang dinyatakan selamat, ada salah satu ABK mengalami luka bakar di bagian badan kurang lebih sekitar 18% dan sudah dievakuasi ke salah satu rumah sakit swasta di Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Labuan Bajo, Budi Widjaja mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh pihak kepolisian dalam membantu korban terbakarnya KLM. Sea Safari VII.
"Pemilik kapal dan juga tamu mengucapkan terima atas pelayanan yang diberikan dalam kejadian ini. Mulai dari membantu proses evakuasi hingga pengurusan dokumen penting milik para korban yang ikut terbakar saat kejadian," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Gahawisri turut membantu memberikan pelayan terbaik kepada para wisatawan dalam menangani musibah ini.
"Kami berkomitmen untuk membantu menjaga citra pariwisata Labuan Bajo dengan memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang menjadi korban kebakaran agar bisa pulang ke negaranya masing-masing, sekaligus mengambil beberapa informasi terkait proses evakuasi untuk dapat meningkatkan safety pariwisata Labuan Bajo dikemudian hari," pungkasnya.**#