Kapolres Manggarai Barat Tinjau Lokasi Kebakaran Altar Gereja MBSB Wae Sambi Labuan Bajo

Kapolres Manggarai Barat Tinjau Lokasi Kebakaran Altar Gereja MBSB Wae Sambi Labuan Bajo

Tribratanewsmanggaraibarat.com-Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si. meninjau langsung lokasi kebakaran Altar Gereja Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Wae Sambi Labuan Bajo yang terbakar pada Jumat (25/12/2020) siang sekitar pukul 13.00 Wita.

AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si menyatakan, hasil penyelidikan, Polisi menyimpulkan bahwa penyebab kejadian Altar Gereja Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Wae Sambi terbakar karena korsleting arus listrik yang bersumber dari kabel–kabel listrik yang ada di sekitar meja Altar Gereja itu.

“Kami sudah lihat kondisi Gereja. Dari hasil penyelidikan kami, penyebab Altar Gereja terbakar karena terjadi kosleting kabel–kabel listrik di sekitar Altar Gereja. Kami sudah lakukan langkah–langkah antisipatif terkait kejadian ini,” ujar orang nomor 1 di Polres Manggarai Barat, Sabtu (26/12/2020) siang.

Dari pantauan, Kapolres Manggarai Barat didampingi Wakapolres Manggarai Barat Kompol Sukanda, Kasat Reskrim AKP Libartino Silaban, S.H., S.I.K., Kasat Intelkam Iptu Alvian Hidayat, S.Tr.K., Kapolsek Komodo Iptu Firamuddin, S.H. dan sejumlah personil Polres Manggarai Barat yang melaksanakan Pengaman Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Gereja MBSB Wae Sambi.

Sebelum meninjau Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kapolres Manggarai Barat terlebih dahulu menemui Pastor Paroki MBSB Wae Sambi, Romo Ardi Obot, Pr. di Pastoran Paroki MBSB Wae Sambi yang berada di samping kanan Gereja dan selanjutnya AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si. bersama Rm. Ardi Obot, Pr. menuju lantai II Gereja tersebut.

Selain itu, Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si. mengimbau kepada seluruh Jemaat maupun Gereja yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.

“Kami mengimbau bagi tempat–tempat ibadah yang lain untuk mengecek kembali kabel–kabel yang ada di tempat ibadah. Kami mengimbau agar memperhatikan betul kesiapan penyelenggaraan ibadah dengan baik di tempat ibadahnya masing–masing,” imbaunya.

Dijelaskannya, Altar Gereja MBSB Wae Sambi terbakar pada saat setelah perayaan Misa Hari Raya Natal telah dilaksanakan. Polres Manggarai Barat, telah mengantisipasi sebelumnya demi keamanan dan kenyamanan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di seluruh tempat ibadah dalam wilayah hukum Polres Manggarai Barat

Kami sudah antisipasi sebelumnya. Kejadian ini sekitar pukul 13.00 Wita sampai pukul 13.30 Wita. Kejadian ini setelah Misa Natal dilaksanakan. Kami sudah antisipasi sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, Pastor Paroki MBSB Wae Sambi, Rm.Ardi Obot, Pr. mengimbau kepada seluruh umat agar tetap tenang menyikapi peristiwa tersebut. Romo Ardi mengakui, kejadian itu melampai kemampuan manusia. Ia jelaskan, setelah perayaan Misa Hari Raya Natal, Jumat (25/12/2020) kemarin, Ia sendiri yang memadamkan semua lilin Altar Gereja. Namun demikian, Romo Ardi Obot, Pr. mengimbau semua umat tetap berpikir positif dan menyerahkan kepada Tuhan yang maha kuasa. 

“Ini terjadi di luar kemampuan manusia. Saya sendiri menyerahkannya kepada Kuasa Tuhan agar memberi jalan yang terbaik. Kepada seluruh umat Katholik, saya imbau supaya tetap dalam suasana tenang Damai Natal. Jangan berpikir negatif. Kita lebih banyak berdoa menyerahkan semua ini kepada kuasa Tuhan,” pintanya.

Rm. Ardi Obot, Pr. juga menyampaikan penghargaan dan terimakasih setinggi–tingginya kepada pihak Kepolisian Resor Manggarai Barat yang telah membantu mengamankan seluruh rangkaian Misa Natal hingga penyelidikan yang sedang dilakukannya menyusul musibah kebakaran Altar Gereja MBSB itu.

“Kepada seluruh umat, khususnya umat Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi ini, saya ucapkan selamat pesta Natal. Kita telah merayakannya dengan sukacita dan kegembiraan besar. 

Terkait dengan peristiwa kemarin setelah kita merayakan Misa, pada siang hari di Gereja terjadi korsleting listrik yang menyebabkan Altar Gereja Paroki kita mengalami musibah kebakaran.

Saya selaku gembala umat, mengimbau kepada seluruh umat dan kepada seluruh warga masyarakat untuk melihat peristiwa ini bahwa peristiwa ini terjadi di luar kemampuan kita manusia. Ini suatu bencana karena kosleting listrik. Ini force majeure. Artinya suatu keadaan yang memang terjadi di luar kemampuan manusiawi kita. 

Karena itu, saya selaku gembala umat mengajak kita semua untuk menghadapi musibah ini dengan tenang dan kita tetap diberi kesempatan untuk beribadah, merayakan Misa di Lantai I Gereja kita. 

Sementara ini pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Saya selaku gembala umat menyampaikan penghargaan setinggi–tingginya dan terima kasih kepada pihak Polres Manggarai Barat dan seluruh jajarannya yang telah dengan sangat luar biasa menolong, membantu dalam menghadapi peristiwa ini dari kemarin, tadi malam dan hari ini. 

Bahwa pada intinya pihak Kepolisian sudah banyak membantu dan menolong. Karena itu saya mengajak kepada seluruh umat, marilah kita menghadapi peristiwa ini dengan tenang. 

Tuhan punya rencana indah di balik musibah ini. Kita yakin dan percaya di balik peristiwa ini Tuhan sudah punya rencana indah untuk kehidupan kita umat di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa ini. Demikian juga untuk kemajuan kehidupan Gereja kita. 

Sekali lagi saya minta kepada kita umat supaya lebih tenang dan tidak berpikir yang bukan–bukan. Karena semua ini terjadi sebagi suatu musibah yang memang terjadi di luar kemampuan kita sebagai manusia. Terima kasih.

Mudah–mudahan ke depannya kita jauh lebih baik. Sekali lagi, kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih setinggi–tingginya kepada pihak Kepolisian atas kerjasamanya. Teristimewa untuk penyelidikan yang terus dijalankan untuk ke depannya. Terimakasih,” ujar Pastor Paroki MBSB Wae Sambi.

Diberitakan sebelumnya, meja Altar Gereja Paroki MBSB terbakar. Peristiwa ini terjadi di lantai II Gereja pada Jumat (25/12/2020) siang sekitar pukul 13.00 Wita yang terletak di jantung ibukota Labuan Bajo, tepatnya di Wae Sambi, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). *[RS]*