Cegah Aksi Demo Berujung Anarkis, Kapolres Mabar Turun Langsung Upayakan Mediasi
Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Perhimpunan Asosiasi Pelaku Pariwisata yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (FORMAPP) Kabupaten Manggarai Barat kembali melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Pemberlakuan Pembatasan dan Kenaikan Harga Tiket Kunjungan Wisata ke Pulau Komodo dan Pulau Padar Taman Nasional Komodo, Jumat (29/7/2022).
Aksi demonstrasi yang di pimpin oleh Rafael Tedowela melakukan aksi demo didepan Hotel Loccal Collection Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan Launching pembatasan wisatawan masuk ke Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Peserta aksi yang berkumpul sejak pukul 09.30 Wita, melakukan aksi demonstrasi di depan Hotel Loccal Collection Labuan Bajo, diamankan dan dikawal ketat oleh Personil Polres Manggarai Barat dan Satuan Brimob Kompi 4 Bataliyon B Pelopor Labuan Bajo.
Pada pelaksanaan aksi demo tersebut sekira Pukul 12.45 wita masa melakukan penghadangan terhadap sebuah kendaraan mini bus yang di duga di naiki oleh Bupati Kabupaten Mabar, selanjutnya melakukan blokade jalan dengan membakar kayu kering dan melakukan penghadangan atau memblokade jalur dengan menggunakan batu, kayu dan beberapa kendaraan sepeda motor.
Upaya mediasi terus dilakukan, salah satunya dilakukan oleh Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M. Si, terjun langsung di tengah peserta aksi untuk melakukan mediasi dan meminta kepada para peserta aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkis namun dilakukan dengan cara dialog.
Dalam upaya mediasi, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi NTT di dampingi Kapolres Mabar dan Bupati Manggarai Barat menyampaikan semua aspirasi dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta aksi akan disampaikan kepada Gubernur NTT untuk ditindak lanjuti.
Adapun tuntutan yang disampaikan oleh para peserta aksi antara, Pertama, Mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar memberikan ruang diskusi kepada masyarakat, untuk melakukan diskusi bersama dengan pihak Pemerintah, terkait dengan kenaikan harga tiket wisata di TNK. Kedua, Mendesak Pemerintah agar membatalkan kenaikan harga tiket wisata dan meminta untuk terus menggunakan harga tiket wisata yang telah di tetapkan sejak tahun 2004. Ketiga, Para pelaku wisata juga menuntut akan menutup dan menghentikan seluruh proses dan kegiatan wisatawan di lapangan jika pemerintah tetap menaikan harga tiket wisata.
Dengan adanya wacana kenaikan harga tiket di TNK oleh pemerintah Propinsi NTT, Asosiasi pelaku pariwisata Manggarai Barat sudah melakukan aksi demo sebanyak dua kali yakni yang pertama di lakukan pada tanggal 18 Juli 2022.