Rapat Evaluasi Bencana, Kapolres Mabar Sebut Tempat Tinggal Para Korban Bakal Direlokasi

Rapat Evaluasi Bencana, Kapolres Mabar Sebut Tempat Tinggal Para Korban Bakal Direlokasi

Tribratanewsmanggaraibarat.com- Kapolres Manggarai Barat (Mabar) AKBP Julisa Kusumowardono S.IK, M.Si mempimpin rapat evaluasi dan pengawasan masa tanggap darurat yang telah diperpanjang selama tujuh hari hingga 28 februari 2019.

Rapat tersebut melibatkan Setda Mabar, Asisten II Mabar, Kadis Sosial, Wakil Kasat Pol Pp, Kadis PKO beserta jajaran, Kaban BPKD, Staf DKPP, Kadis PU Mabar, BPBD, Kabid DPKH Mabar, Sekretaris Dinas pertanian, KABAG Humas beserta Jajaran, Sekretaris Dinas Perumahan, serta Camat Komodo.

Selaku komandan Pos komando (Posko), Julisa menyebut pengumpulan data dan gambaran teknis pembangunan relokasi rumah tinggal para korban bencana merupakan hal terpenting saat ini.

“Kami berharap semua pihak terus berkoordinasi dengan kades dan camat terkait kelayakan relokasi tempat tinggal sehingga sehabis masa tanggap darurat bisa langsung direalisasikan” Ucap Julisa saat rapat, Minggu (24/03/19) Kemarin

Ditargetkan, data kelayakan relokasi dan data penduduk korban bencana yang berhak atas bantuan kerusakan tempat tinggal maupun data bantuan khusus untuk anak-anak sekolah dapat diselesaikan hingga masa tanggap darurat berakhir.

“Kita efektifkan 4 hari yag tersisa semoga semuanya berjalan lancar dan tdk ada hambatan dan sllu dlm lindungan yg maha kuasa” Lanjutnya

Sementara itu, menurut Alvin Latubatara selaku Sekretaris Dinas Perumahan Mabar, akibat longsor setidaknya ada 15 Unit rumah di daerah tondong belang masih dalam keadaan tertimbung longsor.

“Ada juga 10 unit rumah khusus bantuan kementrian yang rusak sehingga data sementara setidaknya ada 22 unit rumah yang akan direnovasi” Jelas Alvin

Sedangkan untuk bencana banjir, dari sektor pertanian, kerugian diperkirakan mencapai 14 miliar lebih. Data tersebut belum mencakup sektor-sektor lain.

Khusus sektor pertanian, masih dalam pendalaman pendataan lantaran diketahui sebagian besar aset pertanian dimiliki oleh para pejabat Mabar yang ada di Kota Labuan Bajo, sedangkan masyarakat korban bencana banjir hanya sebatas penggarap pertanian.

Terpantau Humas Polres Mabar, dari hasil rapat, semuah instansi Pemerintah Mabar masih fokus pada pendataan salah satunya data bantuan yang akan diprioritaskan untuk golongan fakir miskin, yatim piatu dan bantuan anak sekolahnya.